Hepatitis A adalah salah satu peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A dan sangat menular. Virus ini dapat menyebabkan peradangan yang mempengaruhi kemampuan hati untuk berfungsi seperti sebagaimana mestinya.
Virus hepatitis A menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi virus atau dari kontak dekat dengan orang atau benda yang terinfeksi. Tidak seperti jenis hepatitis lainnya, hepatitis A tidak menyebabkan kerusakan hati jangka panjang dan tidak akan berkembang menjadi kronis. Namun, ada beberapa kasus yang menunjukkan infeksi akut hepatitis A yang menyebabkan kegagalan hati hingga berujung pada kematian. Dari 2016 hingga November 2021, CDC telah menerima laporan kasus infeksi hepatitis A akut hampir 43.000. Dari jumlah tersebut 61% mendapatkan perawatan di rumah sakit dan lebih dari 400 orang meninggal karenanya.
Gejala Hepatitis A
Umumnya tanda dan gejala hepatitis A tidak muncul sampai beberapa minggu setelah terinfeksi, gejalanya seperti dilansir Mayo Clinic meliputi:
- Kelelahan
- Tiba-tiba mual dan muntah
- Sakit perut atau rasa tidak nyaman di perut terutama di bagian kanan atas
- Tinja yang berwarna pucat
- Kehilangan nafsu makan
- Demam ringan
- Urin berwarna gelap
- Nyeri pada persendian
- Kulit dan bagian putih mata kekuningan (jaundice)
- Gatal di seluruh tubuh
Gejala ini relatif ringan dan akan hilang selama beberapa minggu, namun juga dapat memburuk bila dibiarkan tanpa pengobatan dan perawatan yang tepat.
Mengenal Vaksin Hepatitis A
Salah satu cara mencegah hepatitis A adalah menjaga kebersihan tangan, makanan dan minuman, selain itu infeksi virus hepatitis A juga dapat dicegah dengan vaksin hepatitis A.
Vaksin hepatitis A bekerja dengan menyebabkan tubuh memproduksi antibodi terhadap serangan virus hepatitis A. Imunisasi ini umumnya diberikan pada kelompok yang berisiko di antaranya:
- Anggota militer
- Orang yanng tinggal di area dengan jumlah kasus hepatitis A yang tinggi
- Orang yang pernah terinfeksi hepatitis A
- Orang yang berisiko tinggi karena aktif secara seksual terutama dengan pasangan sejenis atau berganti-ganti pasangan
- Orang yang menggunakan narkoba suntik
- Orang yang tinggal di area endemik hepatitis A
- Orang yang tinggal di tempat rehabilitasi
- Para pekerja di tempat penitipan anak
- Para pekerja di laboratorium
- Orang yang bekerja merawat hewan primata
- Orang dengan hemofilia
- Orang yang bekerja menyiapkan makanan terutama untuk banyak orang
- Orang dengan penyakit liver kronis
- Dosis Vaksin Hepatitis A
- Vaksin hepatitis A diberikan melalui suntikan pada otot lengan atas.
Anak-anak mendapatkan 2 dosis vaksin hepatitis, dengan jadwal pemberikan sebagai berikut:
- Dosis pertama diberikan pada usia 12-23 bulan
- Dosis kedua diberikan setidaknya 6 bulan setelah dosis pertama
Bayi berusia 6-11 bulan yang bepergian direkomendasikan untuk mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis A sebelum bepergian.
Anak-anak berusia 2-18 tahun yang belum mendapatkan vaksinasi dapat menerima vaksin susulan. Demikian juga dengan orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin hepatitis A dapat menerima vaksin susulan terutama yang termasuk dalam kelompok berisiko yang telah disebutkan di atas.
Efek Samping Vaksin Hepatitis A
Menurut CDC, tidak ada efek samping yang berat yang pernah dilaporkan setelah mendapatkan vaksin hepatitis A. Efek samping yang mungkin muncul adalah nyeri atau kemerahan di bekas area suntik, demam, sakit kepala, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.
Namun apabila Anda mengalami reaksi alergi setelah mendapatkan vaksinasi hepatitis A, seperti pembengkakan di wajah atau tenggorokan, kesulitan bernafas, detak jantung cepat, pusing, tubuh melemah maka sebaiknya segera dapatkan pertolongan medis darurat di fasilitas kesehatan terdekat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono